Seorang pembelajar yang baik selalu
mengikuti hukum-hukum yang menjadikannya pribadi yang pantang menyerah,
selalu terbuka kepada perubahan, dan bersedia untuk berubah. Inilah
Tujuh Hukum Seorang Pembelajar:
1. Kesuksesan itu menyangkut pembelajaran, pengembangan diri, dan proses menjadi lebih cerdas.
Tidak pernah ada kesuksesan tanpa
pembelajaran. Tidak pernah ada pembelajaran jika tidak ada tujuan yang
ingin dicapai. Belajar untuk menerima perubahan, tantangan, dan peluang.
Belajar untuk selalu ingin tahu untuk peningkatan pengetahuan. Belajar
untuk bersedia berubah dan berkembang.
2. Kecerdasan berkaitan dengan proses mempelajari sesuatu seturut dengan waktu; menghadapi tantangan dan menciptakan kemajuan.
Kecerdasan selalu bisa ditingkatkan
melalui upaya yang tekun dan sungguh-sungguh. Itu bukan sesuatu yang
ditetapkan. Walaupun beberapa orang memang dianugerahi dengan kecerdasan
yang luar biasa, namun kecerdasan sejati adalah kecerdasan yang
diperoleh dengan proses belajar, bersedia menghadapi tantangan, dan
berhasil menciptakan kemajuan dalam setiap tahapan prosesnya.
3.
Kegagalan sama sekali tidak menentukan nasib. Itu adalah persoalan yang
harus dihadapi. dipelajari, dipecahkan, dan diambil hikmahnya.
Kegagalan bukanlah segala-galanya. Itu
tidak menentukan masa depan kita. Dalam diri seseorang dengan mindset
berkembang, kegagalan adalah sebuah persoalan yang perlu ditangani dan
dipecahkan dengan usaha dan upaya yang lebih memadai dibanding
sebelumnya. Kegagalan menjadi motivasi bagi orang dengan mindset
berkembang untuk bekerja lebih baik, dengan fokus memperbaiki kelemahan
dan kekurangan.
4. Upaya adalah sesuatu untuk menyalakan kemampuan dan mengubahnya menjadi pencapaian. Kemampuan dapat ditingkatkan.
Upaya itu diibaratkan sebagai pemantik
api yang akan menggelorakan kapabilitas, kompetensi dan kemampuan orang
apabila dilakukan dengan tekad dan komitmen yang kuat. Karena itu
haruslah dipastikan supaya motivasi, tekad, dan komitmen tidak pernah
padam dalam proses mentransformasi kemampuan menjadi pencapaian.
5. Keingintahuan (belajar) terus menerus tanpa akhir, serta pencarian akan tantangan.
Jiwa seorang pembelajar adalah hasrat
yang tidak pernah berhenti untuk belajar dalam segala hal. Tidak ada
waktu sedikitpun untuk berhenti dari hasrat itu. Mengembangkan rasa
ingin tahu dengan mencari tantangan baru. Tidak pernah puas dengan
kondisi sekarang, tetapi selalu mencari jalan untuk perbaikan dan
pengembangan. Ketika hasrat itu padam, mati jugalah jiwa sang pembelajar
6. Bertanggung jawab terhadap proses-proses yang membawanya kepada keberhasilan dan mempertahankannya.
Setiap proses yang membentuk karakter dan
kebiasan sukses harus dipertanggungjawabkan dengan mempertahankan
proses tersebut, ketika tantangan menjadi lebih berat dan
sulit. Walaupun mungkin proses tersebut harus diupayakan lebih keras,
lebih tekun, lebih bersemangat dibandingkan sebelumnya. Tetapi inilah
arti pertumbuhan. Tidak akan pernah menghadapi situasi dan tantangan
yang sama. Namun proaktif mencari situasi dan tantangan yang jauh lebih
berat dan sulit dibandingkan sebelumnya. Seorang pembelajar haruslah
memastikan untuk terus mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas
karakter yang membawanya kepada keberhasilan sebelumnya. Inilah
mentalitas sang juara
7. Bersedia menerima umpan balik dan kritik untuk peningkatan kualitas dan kemajuan
Umpan balik bisa menjadi obat maupun
racun. Tergantung sikap dan mindset orang. Seorang pembelajar yang sadar
akan proses, selalu mencari umpan balik untuk perbaikan yang
dibutuhkan. Tidak pernah alergi dengan kritik yang bertubi-tubi,
betapapun tajamnya kritik tersebut. Bagi seorang pembelajar banyaknya
kritik tidak menentukan masa depannya, walaupun mungkin kritikannya
memang benar. Jika kegagalan yang dihadapinya dan banyak kritik yang
diperolehnya, seorang pembelajar dengan mindset berkembang akan terlecut
hatinya untuk meningkatkan upayanya karena pola pikirnya yang
menempatkan kegagalan sebagai kurangnya ketrampilan dan pengalaman.
Kritik adalah obat yang menyehatkannya.
di kutip dari : http://esbede.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar